OTOKITA.ID – Sobat Otokita, Setuju nggak? punya motor yang sulit dinyalakan atau ngadat saat dikendarai adalah pengalaman yang menyebalkan? Nah, bisa jadi biang keladinya adalah kondisi busi yang basah.
Masalah ini tak hanya berdampak pada performa motor yang menurun, tapi juga bisa memicu kerusakan jangka panjang pada mesin jika dibiarkan tanpa penanganan.
Maka dari itu, penting untuk mengenali berbagai penyebab busi motor basah yang jarang orang ketahui, agar perawatan motor bisa dilakukan secara lebih menyeluruh dan tepat sasaran.
Penyebab Busi Motor Basah yang Jarang Diketahui
Banyak pemilik kendaraan fokus pada ring piston atau kebocoran oli, padahal masalahnya bisa saja datang dari komponen-komponen yang tampak sepele.
Ketidaktahuan terhadap faktor-faktor ini membuat penanganan jadi kurang menyeluruh, sehingga busi tetap bermasalah meskipun sudah dibersihkan atau diganti.
-
Kualitas dan Jenis Busi yang Tidak Sesuai
Penyebab busi motor basah yang pertama adalah pemilihan busi yang sering kali dianggap remeh, padahal komponen kecil ini punya peran penting dalam proses pembakaran.
Selain itu, penggunaan busi berkualitas rendah juga berisiko lebih cepat aus dan rentan terhadap penumpukan kerak.
Apalagi jenis busi seperti busi platinum kadang tidak tahan panas, sehingga gagal menjaga kestabilan percikan api.
-
Filter Udara yang Kotor atau Tidak Berfungsi Optimal
Filter udara yang jarang dibersihkan atau sudah terlalu kotor akan menghambat aliran udara ke ruang pembakaran.
Tak hanya itu, kotoran dari filter yang rusak bisa ikut terbawa masuk ke ruang bakar. Partikel debu dan oli akan menempel di sekitar elektroda busi dan mempercepat kerusakan.
-
Setelan Karburator yang Mempengaruhi Tekanan Udara
Banyak yang menganggap penyebab busi basah hanya karena kebanyakan bahan bakar, padahal tekanan udara dalam sistem karburator juga sangat berpengaruh.
Setelan yang terlalu gemuk, atau adanya kebocoran kecil pada karburator, dapat membuat tekanan vakum tidak stabil.
Akibatnya, busi tak hanya basah, tetapi juga berkerak, cepat kotor, dan menurunkan respons gas mesin.
-
Campuran Bahan Bakar yang Tercemar atau Terlalu Banyak Aditif
Penyebab selanjutnya berasal dari bahan bakar berkualitas rendah atau yang telah tercampur zat aditif berlebihan.
Bahan bakar oplosan cenderung mengendap saat proses pembakaran tak sempurna. Endapan ini kemudian menempel di elektroda busi, membuatnya cepat basah dan kotor.
Selain aditif berlebih, air atau kotoran dari tangki bensin juga bisa mencemari bahan bakar.
-
Percikan Api Melemah Karena Koil atau Kelistrikan Bermasalah
Sistem pengapian tidak hanya bergantung pada kondisi busi, tetapi juga pada komponen pendukung seperti koil, CDI, dan kabel pengapian.
Kelistrikan yang buruk juga menyebabkan arus tidak stabil, sehingga proses pengapian jadi tidak konsisten. Dalam jangka panjang, busi akan terus bekerja dalam kondisi tidak ideal dan berisiko lebih cepat aus atau tertutup kerak.
-
Mesin Overheat
Faktor terakhir disebabkan oleh mesin yang terlalu panas sehingga bisa memicu berbagai gangguan, termasuk pada sistem pembakaran.
Overheat juga bisa mempengaruhi kondisi oli. Oli yang terlalu panas akan menjadi lebih encer dan lebih mudah merembes ke ruang pembakaran. .
Dampak dan Cara Penanganan Busi basah
Busi yang basah akan membuat motor susah dinyalakan, kehilangan tenaga, dan bahkan bisa mogok di tengah jalan. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan serius pada mesin.
Untuk mencegah hal itu, lakukan pemeriksaan rutin terhadap ring piston, gasket, seal, dan pastikan setelan karburator dalam kondisi ideal. Penggunaan oli yang sesuai spesifikasi dan servis berkala di bengkel resmi juga menjadi kunci pencegahan.
Penggantian komponen rusak tidak bisa ditawar jika ingin menjaga performa motor tetap prima. Dan yang tak kalah penting, jangan remehkan hal-hal kecil seperti kondisi filter udara atau pemilihan busi yang tepat.
Perawatan menyeluruh akan membuat motor lebih awet, irit bahan bakar, dan tentunya lebih nyaman saat dikendarai.