OTOKITA.ID – Mazda CX-60 vs. CX-80: : Mazda terus memperluas lini SUV premiumnya di Indonesia dengan menghadirkan Mazda CX-80
yang baru saja diperkenalkan oleh PT Eurokars Motor Indonesia (EMI). Model ini melengkapi kehadiran Mazda CX-60 yang telah lebih dulu meluncur pada 2023.
Meskipun berbagi platform yang sama, kedua SUV ini memiliki sejumlah perbedaan yang patut diperhatikan, terutama dari segi desain, dimensi, dan spesifikasi mesin. Lantas, apa saja perbedaan utama antara Mazda CX-60 dan CX-80? Simak ulasannya berikut ini.
Perbedaan Desain: Tampilan Serupa, Detail Berbeda
Mazda CX-60 dan CX-80 sama-sama mengusung filosofi Kodo Design, yang menampilkan grill besar untuk kesan gagah serta lampu depan menyipit dengan LED yang menyatu ke grill.
Pada bagian belakang, kedua SUV ini terlihat mirip dengan lampu belakang horizontal yang ramping dan posisi tinggi. Namun, perbedaan desain lebih terlihat dari samping.
Mazda CX-80 memiliki dimensi yang lebih panjang untuk mengakomodasi tiga baris kursi, sehingga desain kaca samping belakangnya lebih panjang dibandingkan CX-60 yang hanya memiliki dua baris kursi.
Dimensi Bodi: CX-80 Lebih Panjang dan Luas
Salah satu perbedaan paling mencolok antara Mazda CX-60 dan CX-80 terletak pada ukuran bodinya:
- Mazda CX-60: Panjang 4,74 meter, lebar 1,89 meter, tinggi 1,686 meter, dan jarak sumbu roda 2,87 meter.
- Mazda CX-80: Panjang 4,99 meter, lebar 1,89 meter, tinggi 1,713 meter, dan jarak sumbu roda 3,12 meter.
Mazda CX-60 hanya dapat menampung lima penumpang dengan konfigurasi dua baris kursi, sedangkan Mazda CX-80 mampu mengangkut enam orang dengan tiga baris kursi dalam konfigurasi 2+2+2, di mana baris kedua menggunakan captain seat untuk kenyamanan ekstra.
Perbedaan Spesifikasi Mesin
Untuk pasar Indonesia, Mazda CX-60 hadir dalam dua pilihan mesin:
- Bensin 3.300cc Turbo e-Skyactiv-G (Mild Hybrid)
- Tenaga: 280 DK @ 5.000-6.000 rpm
- Torsi: 450 Nm @ 2.000-3.500 rpm
- Sistem Hybrid: Mild Hybrid dengan baterai kecil 0,33 kWh
- Transmisi: Otomatis 8 percepatan, sistem penggerak AWD
- Bensin 2.500cc Naturally Aspirated Skyactiv-G
- Tenaga: 185 DK @ 6.000 rpm
- Torsi: 250 Nm @ 3.000 rpm
- Transmisi: Otomatis 8 percepatan, sistem penggerak AWD
Sementara itu, Mazda CX-80 di Indonesia hanya tersedia dalam satu varian mesin:
- Bensin 2.500cc Plug-in Hybrid e-Skyactiv PHEV
- Tenaga Gabungan: 323 DK @ 6.000 rpm
- Torsi: 500 Nm @ 4.000 rpm
- Baterai: Lithium-ion 17,8 kWh
- Transmisi: Otomatis 8 percepatan, sistem penggerak AWD
- Jarak tempuh mode listrik penuh: Hingga 60 km
Teknologi Hybrid: Mild Hybrid vs. Plug-in Hybrid
Mazda CX-60 menggunakan sistem Mild Hybrid, yang tidak memerlukan pengisian daya listrik secara eksternal. Mesin ini hanya mengandalkan baterai kecil untuk memberikan dorongan tenaga tambahan tanpa mengubah pengalaman berkendara secara signifikan.
Sebaliknya, Mazda CX-80 menggunakan Plug-in Hybrid (PHEV) yang memungkinkan pengguna untuk mengisi daya listrik secara eksternal.
Teknologi ini memungkinkan mobil berjalan hingga 60 km hanya dengan tenaga listrik, memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Mazda CX-60 dan CX-80 memang dibangun dari platform yang sama, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Jika Anda mencari SUV premium dengan ukuran lebih compact dan tidak memerlukan tiga baris kursi, maka Mazda CX-60 bisa menjadi pilihan ideal.
Namun, jika Anda membutuhkan kendaraan dengan kapasitas lebih besar dan teknologi plug-in hybrid yang lebih hemat bahan bakar, Mazda CX-80 adalah opsi yang lebih sesuai.
Dengan memahami perbedaan antara keduanya, calon pembeli dapat memilih model yang paling cocok dengan gaya hidup dan kebutuhan mereka.OTOKITA