OTOKITA.ID – Lewis Hamilton mulai menunjukkan tanda-tanda adaptasi yang positif bersama Ferrari di musim Formula 1 2025.
Setelah hasil kurang mengesankan di sesi kualifikasi, sang juara dunia tujuh kali berhasil bangkit dan finis kelima di GP Bahrain.
Lebih dari sekadar posisi akhir, performanya sepanjang balapan memberikan gambaran bahwa Hamilton mulai memahami karakter mobil Ferrari yang sangat berbeda dari yang pernah ia kendarai sebelumnya di Mercedes.
Performa Lewis Hamilton di GP Bahrain: Bukti Adaptasi Mulai Berbuah
Pada balapan yang digelar di Sirkuit Internasional Bahrain, Hamilton berhasil menembus posisi lima besar, hanya satu posisi di belakang rekan setimnya, Charles Leclerc.
Ini adalah pencapaian yang signifikan mengingat Hamilton memulai akhir pekan dengan gap waktu lebih dari enam persepuluh detik dari Leclerc pada sesi kualifikasi.
Aksi impresifnya terlihat jelas saat ia mampu menyalip beberapa pembalap papan atas, termasuk rival lamanya, Max Verstappen, di fase pertengahan lomba.
Dengan strategi ban Medium, Ferrari menunjukkan performa kuat sebelum Safety Car mempengaruhi strategi mereka karena keterbatasan set ban Medium cadangan—berbeda dari McLaren yang lebih siap.
Meski sempat unggul atas Lando Norris setelah restart, Hamilton akhirnya harus puas di posisi lima. Namun, pembalap berusia 40 tahun ini menilai performanya menunjukkan progres signifikan.
Lewis Hamilton : “Saya Sudah Tahu Cara Mengemudi Mobil Ini”
Dalam wawancara pasca balapan dengan Sky Sports, Hamilton menyampaikan keyakinannya bahwa ia mulai menemukan cara terbaik mengendarai mobil Ferrari F1 tahun ini.
“Seperti yang saya katakan, saya rasa saya sudah tahu bagaimana mobil ini dikendarai, jadi mudah-mudahan saya bisa menerapkannya minggu depan,” ungkap Hamilton.
Dia juga menyatakan keinginannya untuk tampil lebih solid sejak awal akhir pekan, terutama dalam sesi kualifikasi yang selama ini jadi titik lemah.
Tantangan Besar: Gaya Mengemudi Baru di Ferrari
Hamilton tak segan membagikan detail teknis perbedaan antara mobil Ferrari dan Mercedes.
Setelah lebih dari satu dekade mengendarai mobil Mercedes dengan gaya tertentu, kini ia dituntut untuk menyesuaikan diri sepenuhnya dengan filosofi teknik Ferrari.
“Saya telah mengemudi dengan gaya dan cara tertentu dengan tim yang sama dalam waktu yang lama. Mobil ini membutuhkan gaya mengemudi yang sangat berbeda,” jelas Hamilton.
Salah satu perbedaan utama adalah penggunaan rem dan teknik pengereman mesin. Ferrari menggunakan sistem rem Brembo, sementara Mercedes sebelumnya mengandalkan rem CI, sesuatu yang sangat memengaruhi sensasi berkendara dan pengaturan mobil.
Momentum Positif Jelang Seri Berikutnya
Meski belum naik podium, hasil GP Bahrain menjadi sinyal kuat bahwa Lewis Hamilton berada di jalur yang tepat untuk bersinar bersama Ferrari.
Proses adaptasi yang tidak mudah mulai menunjukkan hasil, dan pembalap senior ini tampaknya siap memberi kejutan di seri-seri berikutnya.
Dengan pengalaman dan motivasi yang terus menyala, serta semakin paham karakter mobil, bukan tidak mungkin Hamilton akan segera kembali bertarung di barisan terdepan.
Seri berikutnya akan menjadi ujian nyata apakah pemahaman barunya terhadap Ferrari benar-benar bisa diubah menjadi kemenangan.OTOKITA