More
    HomeMobilDonald Trump Kembali Tekan Industri Otomotif Jepang

    Donald Trump Kembali Tekan Industri Otomotif Jepang

    OTOKITA.ID – Pasar otomotif global kembali menghadapi tekanan setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, menyuarakan kebijakan tarif baru yang berpotensi mengganggu rantai pasok global.

    Jepang, salah satu eksportir utama kendaraan ke Amerika Serikat, kini diliputi kecemasan.

    Di antara para raksasa otomotif Negeri Sakura, Honda disebut sebagai perusahaan yang paling merasakan dampaknya.

    Ketergantungan Honda terhadap Pasar Amerika Serikat

    Amerika Serikat merupakan pasar vital bagi para produsen otomotif dunia. Tidak terkecuali Honda, yang pada tahun 2023 mencatat lonjakan penjualan sebesar 33% di Negeri Paman Sam.

    Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal dan berbagai laporan perusahaan, Honda tercatat sebagai pabrikan dengan ketergantungan tertinggi terhadap konsumen AS.

    Lonjakan ini menunjukkan tingginya minat pasar Amerika terhadap kendaraan buatan Jepang, khususnya dari merek Honda yang dikenal tangguh, efisien, dan terjangkau.

    Langkah Strategis Honda: Investasi Besar di Ohio

    Sebagai respons terhadap ketidakpastian kebijakan perdagangan dan tuntutan elektrifikasi, Honda mengambil langkah signifikan untuk memperkuat posisinya di pasar AS.

    Perusahaan ini menggelontorkan lebih dari US$1 miliar untuk merombak fasilitas produksinya di Ohio.

    Pabrik ini dirancang agar mampu memproduksi mobil bensin, hybrid, dan kendaraan listrik (EV) dalam satu jalur produksi terintegrasi.

    Tak hanya itu, Honda juga bekerja sama dengan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai baru di Ohio dengan nilai investasi mencapai US$4,4 miliar.

    Proyek ini menjadi pilar utama dalam mendukung strategi elektrifikasi Honda di masa depan.

    Latar Belakang Tarif Otomotif: Ancaman bagi Rantai Pasok Global

    Rencana Trump untuk memberlakukan tarif baru bertujuan mendorong perusahaan otomotif agar memindahkan produksi ke dalam negeri. Namun, kebijakan ini dipandang sulit direalisasikan secara efektif.

    Hal ini disebabkan karena industri otomotif sangat bergantung pada rantai pasok global yang kompleks.

    Menurut data dari S&P Global Mobility, hampir 50% kendaraan baru yang terjual di AS pada 2024 dirakit di luar negeri.

    Berikut lima negara utama pengekspor kendaraan ke Amerika Serikat berdasarkan nilai impor:

    1. Meksiko – US$78,5 miliar

    2. Jepang – US$39,7 miliar

    3. Korea Selatan – US$36,6 miliar

    4. Kanada – US$31,2 miliar

    5. Jerman – US$24,8 miliar

    Seorang eksekutif otomotif yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan kepada CNN bahwa memindahkan kapasitas produksi bukanlah hal mudah.

    “Membangun pabrik baru membutuhkan waktu minimal tiga tahun. Saat itu, bisa saja pemerintah sudah berganti dan kebijakannya berubah lagi,” ungkapnya.

    Nasib Industri Otomotif Tergantung Stabilitas Kebijakan

    Langkah strategis Honda di Ohio menunjukkan keseriusan produsen otomotif Jepang dalam mempertahankan eksistensinya di pasar AS.

    Namun, ketidakpastian kebijakan tarif dan tekanan politik dari mantan Presiden Donald Trump menjadi tantangan yang tidak bisa diabaikan.

    Dengan investasi besar dan adaptasi terhadap tren elektrifikasi, Honda berharap mampu menghadapi ancaman tarif dan tetap bersaing di pasar global.

    Ke depannya, stabilitas regulasi dan dukungan terhadap inovasi akan menjadi faktor kunci bagi keberlanjutan industri otomotif internasional.OTOKITA

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Must Read

    spot_img