OTOKITA.ID – WRC Safari Rally 2024 kembali menghadirkan tantangan ekstrem bagi para pereli dunia. Sementara Elfyn Evans dari Toyota Gazoo Racing kini memimpin reli, Hyundai Motorsport harus menghadapi berbagai kendala teknis yang menghambat performa mereka di lintasan yang terkenal ganas ini.
Cuaca ekstrem dan kondisi trek yang sulit semakin menambah intensitas persaingan dalam ajang ini.
Hyundai Terhambat Masalah Mekanis, Evans Ambil Alih Pimpinan
Ott Tanak sempat memimpin setelah memenangkan empat dari enam etape pembuka pada hari Jumat.
Namun, pereli Hyundai ini mengalami masalah pada driveshaft kanan depan setelah menyelesaikan etape tujuh, yang sebelumnya ia menangi meskipun mengalami puncture. Akibatnya, ia tertinggal 55,4 detik dari pemimpin klasemen sementara.
Tanak harus bertahan dengan mobil yang kehilangan tenaga di satu roda sebelum akhirnya bisa melepas driveshaft yang rusak.
Masalah ini membuatnya turun ke posisi ketiga di belakang Elfyn Evans dan Kalle Rovanpera dari Toyota.
“Kami menyadari bahwa driveshaft mengalami kendala, tetapi sangat sulit untuk dilepaskan. Kami hampir kehabisan waktu, dan sebelum etape terakhir, kami akhirnya bisa mengatasinya,” ujar Tanak.
Ia pun berharap masih bisa bersaing di 11 etape tersisa, meskipun itu bergantung pada keandalan mobil Hyundai i20 N miliknya.
Thierry Neuville Tersandung Penalti, Toyota Ambil Keuntungan
Thierry Neuville berpeluang besar untuk memimpin reli, namun berbagai penalti membuatnya kehilangan waktu berharga.
Ia terkena penalti dua menit, termasuk satu menit akibat keterlambatan enam menit dari waktu servis, yang disebabkan oleh pergantian driveshaft dan transmisi sebagai langkah pencegahan setelah insiden di hari sebelumnya.
Selain itu, penalti jump start 10 detik dan masalah pendinginan yang menyebabkan penalti tambahan 50 detik semakin memperburuk situasinya.
Jika penalti dan waktu yang hilang akibat puncture dihilangkan, Neuville mengklaim seharusnya bisa unggul hampir satu menit dari pesaingnya.
Sementara itu, Toyota Gazoo Racing memanfaatkan kesulitan Hyundai. Elfyn Evans tampil stabil dan tanpa masalah sepanjang hari, unggul 7,7 detik dari rekan setimnya, Kalle Rovanpera.
Kondisi ini menempatkan Toyota dalam posisi ideal untuk meraih kemenangan di Reli Safari tahun ini.
“Hari ini cukup berat, tetapi kami mampu menghindari masalah besar. Ini adalah kunci untuk tetap berada di depan,” ujar Evans.
Tantangan Ekstrem di Camp Moran, Banyak Pereli Terjebak
Etape Camp Moran, yang memiliki medan berbatu dan sektor pasir fesh-fesh, menjadi ujian berat bagi banyak pereli.
Adrien Fourmaux dari Hyundai mengalami kerusakan suspensi depan akibat menabrak batu, membuatnya harus mundur untuk kedua kalinya setelah sebelumnya mengalami masalah kelistrikan.
Oliver Solberg juga mengalami nasib buruk di stage ini. Ia sempat memimpin WRC2 sebelum terjebak di pasir fesh-fesh, membuat mobil Toyota GR Yaris Rally2 miliknya harus dievakuasi dengan traktor. Keunggulan WRC2 pun berpindah ke pereli Polandia, Kajetan Kajetanowicz.
Selain itu, Josh McErlean dari M-Sport mengalami insiden unik ketika roda cadangan mobilnya terlepas dan merusak knalpot.
Ia harus berhenti dua kali sebagai langkah pencegahan kebakaran sebelum berhasil menyelesaikan etape dengan kehilangan waktu tiga menit.
WRC Safari Rally 2024 membuktikan bahwa kondisi ekstrem tetap menjadi faktor penentu di ajang ini.
Hyundai harus menghadapi tantangan berat dengan berbagai masalah mekanis dan penalti yang menggagalkan peluang mereka.
Sementara itu, Toyota Gazoo Racing memanfaatkan situasi dengan konsistensi dan kehati-hatian, menempatkan Elfyn Evans di posisi terdepan untuk meraih kemenangan.
Dengan 11 etape tersisa, persaingan masih terbuka lebar. Apakah Hyundai mampu bangkit dan menantang dominasi Toyota?
Ataukah Evans akan mengukuhkan kemenangan Safari Rally untuk tim Jepang? Semua mata tertuju pada reli paling menantang di kalender WRC ini.OTOKITA