OTOKITA.ID – Sejumlah pengguna kendaraan listrik asal Amerika Serikat dilaporkan mengganti logo atau lencana Tesla pada mobil mereka dengan merek lain, seperti Toyota, Mazda, Honda, hingga Audi.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Rupanya, para pemilik mobil Tesla ingin menghindari aksi vandalisme yang semakin meningkat.
Mengapa Pengguna Tesla Mengganti Logo Mobilnya?
Aksi vandalisme terhadap mobil Tesla meningkat sejak sang CEO, Elon Musk, ditunjuk sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (Department of Government Efficiency/DOGE) oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Sejak agensi tersebut didirikan pada Januari 2025, DOGE telah memangkas ribuan pekerja, memicu kontroversi dan kemarahan publik.
Tidak hanya itu, Elon Musk juga membuat pernyataan kontroversial saat menghadiri acara partai politik sayap kanan di Jerman.
Komentar tersebut ditafsirkan oleh beberapa pihak sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan sayap kanan, yang semakin memperkeruh suasana.
Tindakan ini memicu gelombang protes keras, terutama di Eropa, di mana sejarah kelam terkait Nazi masih menjadi luka terbuka bagi banyak orang.
Aksi Vandalisme Terhadap Tesla Meningkat
Dealer Tesla menjadi target utama aksi vandalisme. Mulai dari coretan grafiti di dinding showroom, pelemparan molotov, hingga pembakaran stasiun pengisian daya Tesla.
Tidak hanya bangunan, mobil Tesla di jalanan juga tidak luput dari sasaran, menyebabkan banyak pemilik merasa tidak aman.
Seorang penjual stiker anti-Elon Musk, Hiller, menyebutkan bahwa penjualan stiker bertuliskan “Elon Killed My Resale Value” melonjak tajam.
Ia mengaku mampu menjual antara 400 hingga 500 stiker per hari. Para pemilik mobil ini merasa terjebak secara finansial, karena nilai jual mobil mereka turun drastis sejak kontroversi ini mencuat.
Cara Unik Menghindari Vandalisme
Sebagai upaya perlindungan, pemilik mobil ini mulai mengganti logo mobil mereka dengan merek lain.
Contohnya, Cybertruck yang dilabeli sebagai Toyota Hilux, Tesla Model S dengan logo Mazda, hingga Model 3 yang dipasangi lencana Honda dan Audi.
Langkah ini dinilai efektif untuk menyamarkan identitas kendaraan, sehingga terhindar dari aksi perusakan.
Elon Musk Merespons
Meski protes dan vandalisme meningkat, Elon Musk tetap bersikap tegas. Menanggapi video vandalisme yang diunggah oleh pihak berwenang di Massachusetts, Musk mencuit, “Merusak properti orang lain, alias vandalisme, bukanlah kebebasan berbicara!”
Fenomena pengguna Tesla yang mengganti logo mobil mereka mencerminkan betapa kuatnya pengaruh kebijakan politik terhadap dunia otomotif.
Kontroversi yang melibatkan Elon Musk berdampak langsung pada persepsi publik terhadap brand Tesla.
Para pemilik kendaraan listrik ini akhirnya memilih cara kreatif untuk melindungi aset mereka di tengah ketidakpastian kondisi sosial dan politik yang ada. OTOKITA