OTOKITA.ID – Honda Peringatkan Nissan: Proses merger antara dua raksasa otomotif Jepang, Honda dan Nissan, tidak semudah yang dibayangkan.
Walaupun kedua perusahaan ini saling mendukung dalam upaya kolaborasi besar, adanya faktor eksternal, terutama keterlibatan Renault, memunculkan beberapa masalah baru.
Honda khawatir bahwa pengaruh Renault dalam kepemilikan saham Nissan dapat menghalangi kelancaran rencana merger ini. Bahkan, Honda mempertanyakan kemungkinan bagi Nissan untuk mengakuisisi saham Renault demi menjaga kestabilan dan independensi perusahaan.
Potensi Akuisisi Saham Renault oleh Nissan
Renault, yang memiliki 35,7 persen saham Nissan, tidak terlibat langsung dalam diskusi antara Honda dan Nissan. Namun, laporan yang beredar mengungkapkan bahwa Honda menyarankan Nissan untuk membeli saham Renault guna menghindari potensi pengaruh dari pihak ketiga.
Salah satu nama yang muncul sebagai calon pembeli saham Renault adalah Foxconn, perusahaan teknologi Taiwan yang juga dilaporkan berminat untuk mengambil alih sebagian saham Renault.
Tantangan Akuisisi dan Keuangan Nissan
Meskipun ide untuk membeli saham Renault terungkap, langkah ini tidaklah sederhana. Pada akhir tahun 2024, Nissan diperkirakan memiliki kas sebesar 1,52 triliun yen (sekitar Rp159,78 triliun), namun lebih dari sepertiga dari jumlah tersebut akan dibutuhkan untuk mengakuisisi saham Renault.
Selain itu, mantan CEO Nissan dan Renault, Carlos Ghosn, pernah menyebutkan bahwa Renault mungkin akan terbuka untuk menjual sahamnya langsung kepada Honda, guna menjaga agar gabungan ketiga merek—termasuk Mitsubishi—tetap berada di bawah kendali Jepang.
Kendala dan Harapan untuk Merger
Sebelum merger antara Honda dan Nissan dapat terwujud, Nissan harus menghadapi sejumlah tantangan besar.
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Nissan perlu meningkatkan laba secara signifikan pada tahun keuangan 2026 untuk menunjukkan kepada Honda bahwa mereka dapat menjadi mitra yang solid dan layak untuk berkolaborasi.
Jika hal ini tidak tercapai, kemungkinan besar merger antara kedua perusahaan ini akan batal.
Proses merger antara Honda dan Nissan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama keterlibatan Renault dalam kepemilikan saham Nissan.
Honda menuntut kejelasan apakah Nissan dapat mengakuisisi saham Renault demi menghindari pengaruh pihak ketiga yang tidak diinginkan.
Meskipun begitu, banyak tantangan yang harus dihadapi, baik dalam hal keuangan maupun laba yang harus dicapai oleh Nissan, sebelum merger dapat terlaksana. Jika tidak berhasil, kemungkinan besar rencana kolaborasi besar ini akan terhambat.OTOKITA