OTOKITA.ID – Jack Miller : Dalam dunia MotoGP yang kompetitif, setiap aturan memiliki dampak besar bagi para pebalap dan tim.
Baru-baru ini, Aprilia mengajukan permintaan perubahan aturan terkait sesi tes pribadi bagi pebalap yang mengalami cedera.
Namun, gagasan ini mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, termasuk Jack Miller. Simak selengkapnya mengenai kontroversi ini di bawah ini.
Aprilia Ajukan Permintaan Perubahan Aturan
CEO Aprilia, Massimo Rivola, mengusulkan agar aturan MotoGP diubah untuk mengizinkan pebalap yang mengalami cedera menjalani sesi tes pribadi sebelum kembali ke lintasan balap.
Permintaan ini berkaitan dengan Jorge Martin, yang saat ini harus absen akibat cedera serius dan diperkirakan melewatkan setidaknya tiga putaran pertama MotoGP 2025.
Menurut Rivola, sebagian besar pihak setuju dengan usulan tersebut, kecuali satu individu yang menolak keras.
Sementara itu, Ducati dan Marc Marquez juga telah menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap perubahan aturan ini.
Jack Miller Menentang Perubahan Aturan
Jack Miller, pebalap Pramac Yamaha, dengan tegas menolak usulan perubahan aturan tersebut.
Dalam wawancaranya dengan Motorsport, Miller menyatakan bahwa peraturan MotoGP sudah lama diterapkan dengan sistem yang ada, dan setiap pebalap yang mengalami cedera harus mengikuti aturan yang berlaku.
“Ini adalah MotoGP, dan peraturannya sudah seperti itu sejak lama. Jika kita melihat ke belakang, saat Valentino Rossi mengalami patah kaki atau ketika Marc Marquez absen lama akibat cedera, mereka tetap harus mengikuti aturan yang ada,” ujar Miller.
Menurutnya, meskipun situasi Martin dan Aprilia sangat disayangkan, aturan tetaplah aturan dan semua tim harus mematuhinya.
Pernyataan Miller ini menunjukkan bahwa perubahan regulasi tidak dapat dilakukan hanya untuk mengakomodasi satu pebalap atau tim tertentu.
Sejarah Cedera di MotoGP dan Implikasinya
Dalam sejarah MotoGP, banyak pebalap yang mengalami cedera parah dan harus melewati tantangan serupa.
Valentino Rossi pernah mengalami patah kaki pada 2010 dan hanya absen dalam empat putaran sebelum kembali ke lintasan, meskipun akhirnya kehilangan gelar juara dunia kepada Jorge Lorenzo.
Marc Marquez juga mengalami cedera serius pada tahun 2020 setelah kecelakaan di Jerez, yang membuatnya absen hampir sepanjang musim.
Dampak dari cedera ini masih berpengaruh terhadap performanya hingga saat ini. Kedua pebalap tersebut harus mematuhi regulasi yang ada tanpa pengecualian.
Kontroversi Seputar Usulan Aprilia
Aprilia ingin memberikan kesempatan bagi Martin untuk melakukan tes sebelum kembali bertanding.
Pasalnya, Martin mengalami kecelakaan saat uji coba resmi pertama, yang menyebabkan cedera kaki parah dan membuatnya harus absen sepanjang pramusim.
Beberapa hari sebelum lomba pertama musim ini, Martin kembali mengalami kecelakaan dalam sesi latihan dan harus menjalani operasi tangan.
Karena kondisi tersebut, Martin diperkirakan baru bisa kembali di Qatar (putaran keempat) atau Spanyol (putaran kelima).
Namun, ketika ia kembali, fokusnya tidak hanya pada balapan, tetapi juga pada adaptasi dengan motor Aprilia barunya. Inilah alasan utama Aprilia mengusulkan perubahan aturan.
Namun, mayoritas pihak dalam paddock MotoGP tetap menolak ide tersebut, dengan alasan bahwa perubahan aturan harus berlaku secara adil dan tidak hanya menguntungkan satu tim atau individu saja.
Kontroversi mengenai perubahan aturan tes MotoGP yang diusulkan oleh Aprilia terus menjadi perbincangan hangat.
Jack Miller dengan tegas menolak perubahan ini, mengingat bahwa aturan yang ada sudah diterapkan selama bertahun-tahun tanpa pengecualian. Dengan penolakan dari Ducati dan Marc Marquez, tampaknya peluang perubahan regulasi ini sangat kecil.
Sementara itu, Jorge Martin masih dalam masa pemulihan dan akan segera kembali ke lintasan.
Pertanyaannya, apakah Aprilia akan tetap memperjuangkan perubahan aturan ini, atau menerima kenyataan bahwa regulasi MotoGP tidak dapat diubah begitu saja? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!OTOKITA