OTOKITA.ID – Mobil Listrik Terlaris: Penjualan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) di Indonesia terus mencatat pertumbuhan signifikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan BEV pada Juli 2024 mencapai 4.310 unit, melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan Juni 2024 yang hanya mencatat 2.163 unit.
Peningkatan ini didorong oleh hadirnya berbagai produk baru dari merek-merek ternama seperti BYD, Wuling, Hyundai, hingga pendatang baru seperti Neta.
BYD Seal Jadi Bintang Utama
Di tengah persaingan ketat, BYD mencatatkan pencapaian luar biasa dengan model terlarisnya, BYD Seal, yang terjual sebanyak 1.290 unit.
Keberhasilan ini menjadikan BYD sebagai pemimpin pasar BEV di Indonesia untuk bulan Juli. Selain Seal, BYD juga mencatat penjualan signifikan pada model Atto 3 (388 unit) dan Dolphin (207 unit).
Namun, meski mendominasi, produk BYD masih berstatus impor utuh (completely built-up/CBU) dari China, berbeda dengan pesaingnya seperti Wuling, Chery, dan Hyundai yang telah merakit produk mereka secara lokal.
Wuling dan Hyundai Tetap Kompetitif
Wuling berada di posisi kedua dengan model Cloud EV yang mencatat penjualan 550 unit. Produk andalan lainnya, Wuling Air EV dan Binguo EV, masing-masing mencatat penjualan 205 dan 128 unit.
Sementara itu, Hyundai mencatat pencapaian penting dengan Kona Electric, yang menggunakan baterai lokal, terjual sebanyak 248 unit.
Hyundai juga menawarkan model andalannya, Ioniq 5 (123 unit) dan Ioniq 6 (8 unit), meski penjualannya masih di bawah beberapa pesaing.
10 Besar Mobil Listrik Terlaris Juli 2024
Berikut daftar 10 besar mobil listrik terlaris Juli 2024:
- BYD Seal: 1.290 unit
- Wuling Cloud EV: 550 unit
- Chery Omoda E5: 394 unit
- BYD Atto 3: 388 unit
- MG 4EV: 332 unit
- Hyundai Kona Electric: 248 unit
- BYD Dolphin: 207 unit
- Wuling Air EV: 205 unit
- Wuling Binguo EV: 128 unit
- Hyundai Ioniq 5: 123 unit
Masa Depan Pasar BEV di Indonesia
Dengan meningkatnya minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan, kompetisi di pasar BEV Indonesia diprediksi semakin sengit.
Dukungan pemerintah dalam bentuk insentif dan pengembangan infrastruktur pengisian daya menjadi faktor pendorong utama.
Selain itu, kemampuan merek untuk menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal, seperti harga kompetitif dan teknologi unggulan, akan menjadi penentu utama keberhasilan.
Merek seperti BYD yang saat ini memimpin, perlu mempertimbangkan strategi perakitan lokal untuk bersaing dengan merek-merek yang sudah lebih dahulu mengadopsi langkah tersebut, seperti Wuling dan Hyundai.
Sementara itu, kehadiran model-model baru dari merek lain seperti MG, Neta, hingga Citroen menambah beragamnya pilihan bagi konsumen. OTOKITA.ID